Mediumisasi dan Portal Gaib (lubang Negatif)

Syarif : Ustadz, saya ada dua pertanyaan :

1. Saya sudah lima tahun ini mengikuti satu komunitas perguruan ilmu cakra………(maaf tidak kami sebutkan nama perguruannnya), ketika saya mengobati ayah saya yang sakit dengan menggunakan tekhnik ……dengan telapak tangan, selalu saya muntah, kenapa bisa demikian ? mohon penjelasannya. 

2. Bagaimana gambaran mediumisasi itu sebenarnya ? dan apakah semua orang bisa dijadikan mediator ? Terima kasih atas jawabannya, ust…saya sedang mempelajari dan mengamati ilmu ruqyah.

*Jawaban pertanyaan pertama :* sebelum saya jawab, saya akan beri gambaran-gambaran logika berikut agar mudah dipahami. Ketika seseorang terkena gangguan ketindian (tidak bisa begerak saat menjelang tidur atau ketika tengah tidur), itu berarti pada dirinya tidak memiliki benteng dan power sehingga jin masih mampu menindihnya. Saat spiritual agama dan mentalnya mulai dikuatkan kembali, maka ketindiian tidak akan terjadi lagi padanya, terutama bagi peruqyah yang melakukan tekhnik-tekhnik dengan benar. Orang yang sering ketindian jin, indikasi tubuhnya rentan dimasukin jin bahkan mungkin jin sudah ada dan bersarang dalam tubuhnya. 

Ilmu syare’at adalah cahaya, energy dan power bagi diri kita lahir dan batin. Demikian juga sholat, dzikir, wirid, puasa, sedekah, ruqyah (dengan tekhnik yang benar) dan menata hati. Semua cahaya ini akan meliputi diri dan jiwa kita sehingga membentuk pagar dan benteng yang mengelilingi tubuh kita. Dan power, energy dan benteng ini ditakuti oleh bangsa jin sehingga mereka tidak mampu mendekati orang ini apalagi sampai menindinya.  Energy-energy positif  itu semua mengalahkan energy-energy negative seperti jin, ‘ain, sihir dan lain sebagainya. 

Makanya sering kali kita jumpai ada seorang ustadz yang mendatangi orang yang kesurupan, tiba-tiba orang yang kesurupan itu jatuh pingsan, padahal sebelum ustadz  itu datang, pasien meronta dan berontak ekstrem. Pingsan karena jin dalam tubuhnya kabur karena merasakan vibrasi energy dan power yang datang dari ustadz itu. Bahkan ada yang dengan melihat fotonya sudah muntah, dan hal ini sering al-faqir alami, di mana ada sahabat bercerita bahwa ada kawannya yang ingin konsultasi dengan saya, lalu sahabat saya itu memberikan nomer WA saya, ketika kawannya membuka WA saya, seketika ia muntah saat picture WA saya. Kejadian unik ini sering terjadi. Bukan berarti saya orang shalih, tapi ini ilmiyyah dan logika, siapapun orangnya jika melakukan ruqyah dengan benar, maka ia akan mengalami hal-hal unik semacam ini.

*Lalu apa hubungannya dengan pertanyaannya ?* begini, ketika ada orang menangani pasien, lalu orang yang menanganinya itu sendawa atau bahkan muntah-muntah, itu tanda dan indikasi besar dalam tubuhnya ada lubang atau celah yang tidak baik buat dirinya. Artinya ada portal gaib (saya menyebutnya tsuqub salbiyyah = lubang negative) dalam tubuhnya, sehingga ia merasakan vibrasi dari energy di luar tubuhnya. Ketika ia sendawa, maka itu tanda, energy dari luar sedang beradu (berhantaman) dengan energy tubuhnya. Ini pun sudah merupakan aib karena tidak baik untuk jiwanya. Jika sampai muntah-muntah, maka tanda energy dari luar atau vibrasi dari luar mengalahkan energy dalam tubuhnya. 

Seharusnya pasien yang muntah bukan dirinya, seharusnya pasien yang sendawa bukan dirinya. Seharusnya energy tubunya mengalahkan energy negative di luar baik dari dari tubuh pasien yang Berasal dari jin maupun dari benda-benda pusaka atau benda yang mengandung unsur enegri gaibnya.  

Nah kasus kamu itu, adalah ketika kamu sering menggunakan telapak tangan kamu untuk mengidetntifikasi atau mendiagnosa pasien, itu sangat rentan sekali membuka portal gaib (lubang negative) di sekitaran telapak tangan bagian dalam hingga jari-jari. Maka ketika kamu mencoba merasakan suatu energy dari luar, seketika energy itu ketarik secara otomatis dan masuk ke dalam tubuh kita. Lalu kenapa bisa muntah ? karena pertama : energy itu masuk sebab kita sadar atau tidak, sudah membuka portal gaib (lubang negative) di tangan kita. Kedua : ketika energy negative itu masuk, maka insting kita seketika menolaknya, sehingga terjadilah muntah yang mengindikasikan energy itu keluar dari tubuh kita. Dan inipun menandakan power kita lemah karena tidak mampu menolaknya masuk dari tubuh kita. 

Team ruqyah kami juga ada beberapa yang memiliki portal-portal gaib (lubang-lubang negative) dikarenakan sebelumnya ia dulu sering kesurupan, lalu setelah diruqyah Alhamdulillah tidak lagi kesurupan, akan tetapi sudah pasti masih ada lubang-lubang negativnya alias portal-portal gaibnya dalam tubuhnya, jika ia beredekatan dengan orang yang bermasalah gaib, maka ia akan merasakan vibrasinya dan ia reaksi sendawa bahkan muntah. Namun setelah kami bimbing, kami kuatkan mental dan spiritual agamanya, Alhamdulillah portal-portal gaib dalam tubuhnya tertutup dan tidak lagi sendawa dan tidak muntah saat berdekatan dengan pasien yang bermasalah gaib atau ketika berada di tempat angker atau ketika menyentuh atau melihat benda-benda berpenghuni. 

Biasanya orang type semacam ini dulunya adalah :

1. Pecinta klenik dan gandrung dengan ilmu karomahan.

2. Sering kesurupan.

3. Menggunakan tekhnik pembuka cakra (istilah lain) yg letaknya ada di telapak tangan dan jari. Biasanya diawal2 jika mendeteksi aura negatif ia akan merasakan telapak tangannya seperti setrum kecil atau jari2nya sprti kesemutan. Dan lama kelamaan membuat lubang negatif yg sangat rentan sekali dihinggapi kaum jin yg masuk melalui lubang negatif di tangannya itu. Wa Allahu A’lam.

*Jawaban pertanyaan kedua :* Mediumisasi adalah proses memindahkan jin dari tubuh pasien atau dari satu tempat ke dalam tubuh orang yang dijadikan sebagai media tempat masuknya jin. Orangnya disebut mediator. Kemudian jin diintrogasi dan diajak dialog untuk dieketahui dari mana dan untuk apa tujuannya, lalu anda usahakan jin itu mau masuk Islam. Dan kami tidak pernah menanyakan nama jin karena beberapa alasan penting.

Orang yang bisa dijadikan mediator adalah orang-orang yang pernah bersentuhan (secara kejiwaan) dengan dunia gaib sehingga portal gaibnya terbuka (Ini berdasarkan tajribah kami dan tajribah beberapa masyaikh ruqyah Aswaja seperti syaikhAbdurrauf bin Halima syaikh Khalid al-Habsyi dll). Siapa sajakah orang-orang yang kejiwaannya pernah bersentuhan dengan dunia gaib atau jin ? sebagai berikut : 

1. orang yang sudah pernah kesurupan.

2. orang yang kesadarannya pernah digunakan atau dikuasai oleh jin (tidak sadarkan diri) saat proses diruqyah lalu sembuh.

Karakter kedua inilah yang sering kami gunakan sebagai mediator. Pasien yang pernah disihir oleh dukun melalui jin-jin yang masuk ke dalam tubuh pasien atau para pengikutnya yang diutus di dalam rumah atau setiap jalan yang dilaluinya, kemudian kami tangani dengan tuntas lalu sembuh, maka pasien yang sembuh ini bisa dijadikan mediator untuk menarik jin apapun di dalam tubuh pasien lainnya atas seidzin Allah dengan bacaan ayat tertentu yang sesuai. Alasan kami menggunakan metode seperti ini karena :

1. Terkadang jin-jin yang ada di tubuh pasien tidak mau berbicara melalui lisan si pasien.

2. Memindahkan jin-jin pasien ke tubuh pasien yang sudah sembuh (mediator), menjadikan jin-jin itu di dalam tempat baru yang membuat mereka kesusahan dan kesulitan.

3. Pengaruh bacaan al-Quran saat itu memiliki efek yang lebih hebat dan lebih dahysat bagi jin-jin tersebut. Karena dalam kondisi seperti itu jin-jin tsb tidak berdaya karena bukan atas kemauannya dan bukan tempat ia semestinya ditugaskan oleh tuannya, sehingga sihir yang ada bersama jin itu tidak berpengaruh di dalam tubuh pasien yang lama (mediator).

4. Lebih memudahkan jin-jin itu masuk Islam, karena mediator dulunya pernah anda islamkan jin-jinnya melalui lisannya.

Kedua karakter orang yang semacam ini portal-portal gaib dalam tubuhnya sudah terbuka (bukan bab mukasyafah), maka sudah pasti spritual dan mentalnya lemah. Artinya mediator adalah orang yang bisa dimasuki oleh jin karena portal gaib dalam tubunya terbuka dan spritual dan mentalnya lemah. Jika ada orang yang spiritual religiny kuat apalagi mentalnya kuat semisal orang shalih, orang yang menjaga hatinya, orang yang rajin beribadah karena Allah, selalu fokus pikirannya, maka sudah pasti tidak bisa dijadikan mediator. Namun seiring waktu berjalan dan kedewasaan mental, lama-kelamaan mediator akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya sehingga terkadang ia sadar saat dalam proses mediumisasi dan mendengar apa yang diucapkan jin melalui lisannya.

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑